Menurut Dishub Riau, Kemenhub Sudah Setujui Empat Rute Perintis Susi Air

Menurut Dishub Riau, Kemenhub Sudah Setujui Empat Rute Perintis Susi Air
Maskapai Susi Air Twin Otter berkapasitas sekitar 30 penumpang

RIAUTERBIT.COM- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menyetujui empat rute penerbangan perintis dilayani maskapai Susi Air dengan mengoperasikan armada pesawat jenis Twin Otter berkapasitas sekitar 30 penumpang di Provinsi Riau.
        
"Dari beberapa rute perintis yang kami ajukan ke pusat, hanya empat yang disetujui oleh Kemenhub sepanjang tahun 2016," kata Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Eddy Sukiatnadi, di Pekanbaru, Senin.
        
Keempat rute perintis tersebut, lanjutnya, sama seperti tahun lalu yakni penerbangan dari daerah di Provinsi Riau menuju daerah di Provinsi Kepulauan Riau seperti Pekanbaru-Dabo Singkep pergi pulang tiga kali dalam sepekan.
        
Lalu rute Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun pergi pulang dengan frekuensi terbang tiga kali dalam sepekan, rute Pekanbaru-Tembilahan pergi pulang dua kali dalam sepekan dan rute Pasir Pengaraian-Batam pergi pulang satu kali sepekan.
        
Namun, kata Eddy, terjadi penambahan frekuensi terbang tahun ini seperti rute Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun dari dua kali menjadi tiga dalam sepekan, lalu rute Pekanbaru-Tembilahan dari satu kali menjadi dua kali dalam satu pekan.
        
"Rute Pekanbaru-Pasir Pengaraian pergi pulang, diubah menjadi rute Pasir Pengaraian-Batam dengan frekuensi terbang satu kali dalam sepekan," ucapnya.
        
Sebelumnya, lanjut dia, pada tahun 2015 Dinas Perhubungan Provinsi Riau telah mengusulkan sejumlah rute penerbangan perintis untuk tahun 2016 selain dari rute selama ini yang telah dilayani.
        
Rute baru tersebut yakni Tembilahan-Batam pergi pulang, Tembilahan-Jambi di Provinsi Jambi pergi pulang, Pekanbaru-Rengat pergi pulang, Pasir Pengaraian-Silangit di Provinsi Sumatera Utara.
        
Alasan usulan tersebut yakni dengan penerbangan perintis dibuka, maka jarak tempuh ke daerah tujuan tersebut membutuhkan waktu relatif lebih singkat, meski jalur darat sudah lancar.
        
Terlebih tingkat pendapatan masyarakat di Provinsi Riau sudah lebih baik, sehingga cenderung mencari efisiensi waktu.
        
"Diakomodir hanya empat rute, tiga rute sudah dilayani pada tahun 2015 dan satu rute di 2016. Pekanbaru-Pasir Pengaraian sepi penumpang, makanya dialihkan ke Batam," kata Eddy.
        
Tahun lalu Provinsi Riau mendapatkan empat rute penerbangan perintis masing-masing rute Pekanbaru-Dabo Singkep, Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun, Pekanbaru-Pasir Pangaraian dan Pekanbaru-Tembilahan.
        
Tahun 2014, Provinsi Riau mendapatkan empat rute peritis masing-masing dengan frekuensi terbang satu kali dalam sepekan yakni rute Pekanbaru-Dabo Singkep, Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun, Pekanbaru-Pasir Pangaraian dan Pekanbaru-Rengat.(*)

Berita Lainnya

Index