Belum Tuntaskan Ganti Rugi ke Korban Lumpur, Lapindo Siap Bor Sumur Baru

Belum Tuntaskan Ganti Rugi ke Korban Lumpur, Lapindo Siap Bor Sumur Baru
Lumpur Lapindo

RIAUTERBIT.COM - Agus Hendratno mengemukakan sebelum perusahaan lumpur lapindo melakukan pengebiran sumur baru sebaiknya lebih dahulu mengedepankan nurani. Di ketahui jika Agus merupakan staf pengajar teknik geologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Agus agar perusahaan Lumpur Lapindo tidak mengulangi kesahalahan untuk yang kedua kali. Agus mengungkapkan lebih baik mengedepankan pengetahuan nurani, teknis serta akurasi. Hal ini dikatakan oleh Agus pada tanggal 7 Januari 2016 hari Kamis.

Selain itu Agus juga sangat berharap agar pemerintah dan Lapindo Brantas belajar dari kejaidn Sembilan tahun silam. Pasalnya ganti rugi dalam peristiwa lumpur lapindi Sembilan tahun silam belum sepenuhnya terpenuhi.

Jika perusahaan lapindo ingin melakuka pengeboran lagi maka perusahaan tersebut dan pemerintah harus berada di jalur yang bagus agar tidak terulang kejadian tersebut untuk yang kedua kali. Keledai saja jatuh sekali dan taidak mau jatuh lagi. Dengan  begitu keledai memberikan pelajaran bagi kita agar tidak jatuh pada kedua kalinya.

Saat ini terdengar kabar Lapindo akan melakukan pengeboran lagi di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjar Asri. Namun sebagian besar warga telah menolak adanya rencana pengeboran di desa mereka. Dengan begitu seharusnya pemerintah dan Lapindo melibatkan masyarakat.

Jika Lapindo menginginkan wilayah tersbut untuk menjadi lokasi pengeboran maka mereka harus memberikan keyainan terhadap masyarakat sekitar. Selain memberikan keyakinan pihak lapindi juga harus memberikan jaminan seandainya nanti terjadi apa yang tidak di inginkan.

Di ketahui pada tanggal 6 Januari Lapindo telah melakukan persiapan pengeboran sumur gas baru. Pengeboran yang akan dilakukan ini berada di Desa Kedungbanteng, Sidoarjo dengan lahan seluas satu hectare.

Untuk mengatisispasi dari penolakan warga saat melakukan pengeboran Lapindo telah menyiapkan polisi dan tentara sebanyak 500 personil. Hal ini digunakan untuk memperketat penjagaan jika masyarakat melakukan penolakan.

Arief Setya Widodo mengemukakan jika pihaknya saat ini masih melakukan tahap pengurukan. Pada bulan Maret 2016 nanti akan dilakukan pengeboran dan akan dijaga sebanyak 500 Polisi. [newsth]

POSMETRO INFO
 

Berita Lainnya

Index